KOMPAS.com
- Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika
Serikat (FDA) menyetujui pengembangan bedaquiline
sebagai obat baru untuk mengatasi tuberkulosis (TB). Bedaquiline adalah
satu-satunya obat TB terbaru yang dikembangkan dalam lebih dari 50 tahun
terakhir.
Resistensi terhadap
obat-obatan TB telah menjadi salah satu isu kesehatan global karena setiap
tahunnya terdapat hampir 500.000 kasus TB baru, dengan 150.000 angka kematian
per tahun. Pengobatan TB yang tersedia saat ini melibatkan upaya terapi selama
2 tahun dengan menggunakan banyak kombinasi obat-obatan yang berpotensi
menyebabkan resistensi dan efek samping yang sangat serius seperti gangguan
kejiwaan dan pendengaran, dengan presentase kesembuhan sekitar 65 persen.
“Ini
merupakan kabar yang menggembirakan, bahwa setelah lebih dari 50 tahun akhirnya
ada upaya pengembangan sebuah obat baru untuk memberantas TB serta juga akan
bekerja lebih “halus” bagi pasien yang mengalami resistensi obat-obatan TB yang
saat ini dipakai. Obat ini dapat membantu upaya memerangi angka kematian TB
akibat resistensi obat-obatan, serta meningkatkan kualitas kehidupan pasien
yang saat ini tidak hanya harus menjalani serangkaian pengobatan kompleks nan
sangat lama (2 tahun), namun juga menderita berbagai efek sampingan lainnya.
Obat baru ini harus diproduksi dengan harga yang terjangkau bagi negara-negara
berkembang dimana mayoritas penderita TB tinggal.” jelas Dr. Grania Brigden,
Penasehat Program TB Access Campaign Dokter Lintas Batas (MSF).
Janssen
R&D, LLC, anak perusahaan Johnson & Johnson, telah ditunjuk FDA untuk
menangani aplikasi pengembangan obat baru bedaquilin. Terdaftar dengan kode
TMC207, obat ini diharapkan akan meningkatkan upaya terpadu pengobatan penyakit
paru-paru serta masalah resistensi obat-obatan TB di kalangan orang dewasa,
sebagai bagian dari terapi kombinasi. Bedaquiline akan dikembangkan bagi para
penderita TB yang mengalami masalah resistensi obat-obatan TB. Persetujuan
final FDA terhadap bedaquiline ini diharapkan bisa tercapai dalam 6 bulan ke
depan.
Upaya
pengembangan obat-obatan baru TBC dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun
terakhir ini juga sangat minim, dengan hanya mengandalkan dua obat anti resistensi
masih dalam penelitian. Bedaquilin, salah satunya, yang sebelumnya dikenal
dengan nama TMC-207, telah diusulkan oleh perusahaan farmasi
Janssen/Johnson&Johnson kepada FDA, serta delaminid (dulunya dikenal dengan
nama OPC-67683), yang dimasukan oleh sebuah perusahaan farmasi Jepang Otsuka
kepada European Medicines Agency untuk disetujui.
Kabar
gembira ini masih membutuhkan banyak penelitian manyangkut cara memadukannya
kedalam rejimen pengobatan yang ada saat ini demi mencegah resistensi obat TBC.
Bedaquiline saja tidak akan bisa menyembuhkan TBC, sehingga memerlukan campuran
atau “cocktail” dari sejumlah obat-obatan lain yang saat ini sedang dipakai
untuk membasmi mycobacterium
TBC.
FDA secara berkala memberikan prioritas
peninjauan terhadap obat-obatan penting untuk penyakit-penyakit yang opsi
terapinya belum tersedia atau masih sangat minim. Prioritas peninjauan ini
bermanfaat menawarkan opsi pengobatan dan medikasi alternatif.Bedaquiline
merupakan sejenis diarylquinoline
yang ditemukan oleh para ilmuwan di perusahaan Janssen.
Pemberian
prioritas peninjauan oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika
Serikat ini merupakan pengakuan terhadap rendahnya hasil penanganan TBC oleh
rejim obat-obatan yang ada saat ini, yang telah berkembang lebih rumit sejak
munculnya banyak kasus resistensi obat-obatan TBC. Sejauh ini, belum bisa
dipastikan sejauhmana kemanjuran bedaquilin dalam upaya memperkuat dan
memperbaiki rejimen obat-obatan TBC yang dipakai saat ini. Walaupun peran
bedaquilin telah teridentifikasi, masih dibutuhkan penelitian guna memastikan
cara terbaik penggunaan obat ini demi mencegah munculnya kasus-kasus resistensi
obat-obatan TBC dalam penanganan penyakit menular ini.
Hai
sobat muda, kita sering mendambakan perubahan untuk sebuah kehidupan yang baik,
lebih hijau, lebih bersih dan nyaman. Namun tak jarang kita justru bingung
bagaimana untuk memulainya. Sehingga pada akhirnya kita hanya bisa berdiam diri
dan menyerahkan kepada orang lain untuk memikirkannya. Satu hal yang pasti
bahwa ide untuk melakukan perubahan bagi lingkungan saat ini bertumbuh dengan
pesatnya. Mulai dari kampanye global “Stop Global Warming” hingga gerakan
beberapa komunitas seperti meningkatkan kebiasaan menanam pohon, bersepeda ke
kantor, hingga gerakan peduli kebersihan lingkungan.
Sebuah
perubahan besar selalu diawali dengan sesuatu yang sederhana. Sebagai bagian
dari penduduk bumi, sobat muda juga bisa memainkan peran dalam menginspirasikan
perubahan. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, menggunakan air
secukupnya, mematikan lampu jika sudah tidak terpakai hanyalah beberapa hal
sederhana yang dapat kita lakukan dikehidupan sehari-hari yang dapat memberi
dampak yang berarti buat lingkungan sekitar.
0 komentar:
Posting Komentar