Habar Terhanyar :
SALAM KEMANUSIAAN !!! 【ツ】

SEMANGAT UNTUK KEMANUSIAAN

27/03/12

Salam Kemanusiaan..
Salam kemanusiaan untuk jiwa yang terus diselimuti semangat untuk membantu sesama
Salam kemanusiaan untuk Dingsanak KSR yang terus mendenyutkan nadi disetiap detik untuk sesama
Salam kemanusiaan untuk segala harmoni dan hegemoni jiwa dalam pemantapan menuju insan mulia

Retak dan Gertak untuk memulai proses kehidupan sebenarnya ......
Hari sudah mulai memasuki posisi puncak nya ketika sang surya berdiri tepat diatas kami semua. Tepat pada saat itu juga kegiatan Pra Didikan dan Latihan Dasar (Pradiklat) berakhir dan para peserta pun kembali ke alam mereka masing-masing. Kami para panitia pun langsung menuju ke markas guna nantinya mempersiapkan segala keperluan untuk berangkat ke daerah pantai harapan buat keprluan pengantaran logistik bersama kawan-kawan dari Mapala Meratus. Jam sudah memasuki hampir pukul 02.00 dan kami pun bergegas mengangkat barang-barang hasil dari sumbangan para dermawan untuk di antar langsung kedaerah yang sedang terkena bencana alam.

Sebelum beranjak ke tempat yang akan kami datangi terlebih dahulu kami singgah di tempat senioran kami Kanda Agus Dhe Yhannur dan Yunda Zannah di Gambut. Seraya kami menunggu mobil pengantar logistik datang,kami pun disuguhi berbagai macam makanan dan waktu itupun kami pergunakan untuk sharing berbagai hal mengenai organisasi tercinta ini. Sekitar setengah jam kemudian mobil yang ditunggu pun datang dan langsung kami semua mengangkat barang-barang logistik untuk dipindahkan kemobil tersebut. Tepat pukul 02.30 kami berangkat, kebetulan ada yang naik angkot dan ada yang tetap memakai motor menuju lokasi
.Diperjalanan kami yang naik angkot terlibat permainan "Cuk-cuk bimbi" seraya berharap angkot ini segera sampai. Hampir satu jam lebih,  akhirnya kami tiba di dekat lokasi tepatnya di daerah pantai harapan kec. Kurau Tala. sebelum memasuki lokasi sebagian  kawan-kawan dari Mapala Meratus mensurvey dulu kesana apakah bisa dilewati dengan mobil atau tidak, tapi sayang lokasi tidak dapat di lalui oleh mobil dan itu mengharuskan kami mengangkat turun barang-barang logistik kebawah untuk selanjutnya di bawa memakai perahu dari desa
 Diperjalanan kami yang naik angkot terlibat permainan "Cuk-cuk bimbi" seraya berharap angkot ini segera sampai. Hampir satu jam lebih,  akhirnya kami tiba di dekat lokasi tepatnya di daerah pantai harapan kec. Kurau Tala. sebelum memasuki lokasi sebagian  kawan-kawan dari Mapala Meratus mensurvey dulu kesana apakah bisa dilewati dengan mobil atau tidak, tapi sayang lokasi tidak dapat di lalui oleh mobil dan itu mengharuskan kami mengangkat turun barang-barang logistik kebawah untuk selanjutnya di bawa memakai perahu dari desa disana. Kami yang tidak ikut perahu meneruskan perjalanan menggunakan motor. Ketika kami mulai memasuki daerah itu, perasaan memasuki daerah yang rawan dengan kesejukan semakin nyata kami rasakan. Walaupun sejatinya jalan tersebut hanya "setapak" tapi kami berusaha menjalaninya dengan pelan-pelan karena banyaknya genangan air sana-sini. Hutan bakau yang ada disana pun seolah memberikan senyuman kepada kami semua. Ada beberapa jembatan yang kami lewati tapi ada satu jembatan yang membuat kami berpikir untuk memutar arah (handak kada jadi) dikarenakan kondisi jembatan tersebut yang "amazing" tatanannya. Dengan hanya beberapa bambu terikat dengan bambu yang lain semakin membuat hati getar getir ketika melewatinya memakai motor. Tapi walaupun begitu dengan semangat untuk membantu "dingsanak kami" dan terus menjunjung nilai-nilai kemanusiaan kami berhasil mencapai lokasi dengan selamat. Miris hati ketika melihat kehidupan mereka disana dengan tempat tinggal yang sebagian rata dengan tanah akibat terjangan ombak arus pasang. Tapi, atas apa yang mereka hadapi sekarang aku melihat sebuah paradoks yang baik ,yakni tidak adanya guratan kesedihan di wajah mereka tapi yang ada hanya senyuman yang terus mengembang ketika menyambut orang yang datang ke tempat mereka. Anak-anak bermain bola dengan suka cita walaupun rumah mereka sudah tiada, Orang tua yang terus bersemangat memperbaiki rumah mereka yang telah rusak dengan peralatan seadanya.

Mungkin pada saat sekarang keadaan mereka sedikit kurang beruntung, tapi kami percaya bahwa Tuhan itu sangatlah adil dengan segala kebijaksanaan-Nya. Kami mecoba menelaah sebuah hakikat dalam hidup dan disinilah kami disadarkan bahwa dengan kesabaran serta tawakal maka segala cobaaan akan sirna dengan sendirinya. Melalui media senyum yang mereka tampilkan sudah cukup untuk mewakili kesabaran mereka dalam menghadapi takdir Tuhan.
Disana kami bertemu langsung dengan "pembakal" di desa Pnatai Harapan itu untuk penyerahan bantuan logistik segala simbolis kepada warga. Komandan kita Kanda M.Sabri dan Ketua Umum dari Mapala Meratus Kanda Abdurachman Ardhi.
Selanjutnya akan kami serahkan sepenuhnya kepada pak pembakal agar nantinya bisa membaginya secara bijak kepada warga yang memerlukan segala halnya dari logistik yang kami bagikan dari hasil sumbangan para dermawan. Semoga apa yang diberikan bisa menjadi berkah dan bermaanfaat untuk "dingsanak" kita disana.
Lepas penyerahan simbolis kami semua berfoto dengan warga sekitar untuk sebuah kenangan yang tak akan terlupakan.

Senang rasanya bisa berguna sedikit buat orang lain (semoga) guna terus mengembangkan resolusi kemanusiaan. Untuk "dingsanak" kami semua bahwa yakinlah Tuhan akan memberikan yang terbaik dari setiap rentetan kejadian yang sekarang menimpa kalian semua, konsepsi bahwa dalam kesempitan ada kelapangan jelas terlihat dari mereka semua bahwa tidak adanya kesedihan yang menyelimuti mereka tapi "seolah" ketentraman yang sedang mereka rasakan.
Banyak kemungkinan yang terjadi dalam dunia ini tapi dengan berbagai kemungkinan itulah kita bisa yakin bahwa kita pun juga mungkin mengatasinya dengan sikap yang bijak nan tawakal. Lepas berjabat tangan sebagai ungkapan terimakasih kami pada warga kami semua pun kembali ke daerah dimana angkot sedang menunggu. Sepanjang perjalanan pulang terlihat jelas terlihat sebuah perasaan puas dari kawan-kawan hasil lawatan kami ke lokasi. Sebelum kami pulang ke banjarmasin kami menyempatkan berfoto bersama sebagai bentuk kebersamaan antar relawan muda di kampus hijau.


Akhirnya, sebagai penutup semoga hari ini bisa menjadi rujukan buat hari-hari kemudian untuk terus mengaplikasikan semangat kemanusiaan dalam sanubari hati kita masing-masing.
Salam Kemanusiaan...
Ceeemuungeedduuhh kawanan senyaan  ^_^

Share this Article on :

2 komentar:

Huda_Ennajm mengatakan...

Langkah demi langkah tak terasa ketika suatu niatan memang sudah tertoreh tuk berbagi... Walaupun berbagai cara bisa mungkin menjadi pilihan, dan inilah cara kami!!! Semangat kawaaan!!! Pengalaman + Pembelajaran

Diang Bumi mengatakan...

Salam Kemanusiaan.
Tetap cemunguuudh ja buat kawan2 relawan.
Titip salam ja buat semua, aneyeong.

 

© Copyright KSR-PMI UNIT IAIN ANTASARI BANJARMASIN.