Habar Terhanyar :
SALAM KEMANUSIAAN !!! 【ツ】

Mencocokkan Golongan Darah Manusia

10/01/12

Golongan darah merupakan ciri khas darah dari seorang individu lantaran adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Secara umum, ada empat golongan darah yang terkandung dalam tubuh manusia, yaitu A, B, AB, dan O. Golongan darah tersebut ditentukan oleh sebuah antigen protein (agglutinogens) yang merangsang respons imun penghasil antibodi. Jika seseorang memiliki antigen A dalam sel darah merah, berarti jenis darah orang tersebut ialah A. Begitu pula halnya ketika seseorang memiliki antigen B, berarti dia memunyai jenis darah B. Apabila seseorang memiliki antigen A dan B berarti orang itu memiliki jenis darah AB dan orang yang tidak memiliki antigen A maupun B, maka golongan darahnya ialah O. Jika antigen protein berada di dalam sel darah merah, maka antibody yang berlawanan (agglutinin) juga terdapat di dalam plasma. Misalnya, golongan darah A memiliki antibodi terhadap antigen B dalam plasma, dengan demikian orang dengan golongan darah A- (negatif ) hanya dapat menerima darah dari orang bergolongan darah A- atau O-.
Sebaliknya, golongan darah B memiliki antibodi terhadap antigen tipe A dalam plasma. Oleh sebab itu, orang dengan golongan darah B- hanya dapat menerima darah dari orang golongan B- atau O-. Namun, golongan darah AB tidak memiliki antibodi terhadap antigen dalam plasma. Sehingga orang dengan golongan darah AB-+dapat menerima darah dari jenis ABO dan disebut resipien universal. Akan tetapi orang dengan golongan darah AB-+ dapat mendonorkan darah kecuali sesama AB-+. Golongan darah O memiliki antibodi terhadap antigen tipe A dan B dalam plasma. Karena itu orang dengan golongan darah O- dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apa pun dan disebut donor universal. Tapi, orang dengan golongan darah O- hanya dapat menerima darah dari sesama O-.
Selain sistem golongan darah ABO, sebenarnya masih ada golongan darah Rhesus (Rh). Orang yang tidak memiliki factor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-(negatif ). Sedangkan, orang yang memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+(positif). Ketika seseorang melakukan transfusi darah, kecocokan faktor rhesus itu teramat penting. Pasalnya donor Rh+ sedangkan pendonornya Rh dapat menyebabkan lepasnya hemoglobin dari sel darah merah. Hemoglobin yang pecah tersebut dapat menyebabkan penyakit kuning. Selain kecocokan golongan darah, dalam transfusi darah juga perlu diperhatikan jaminan untuk tidak tertular berbagai penyakit berbahaya. Misalnya infeksi HIV dan hepatitis B atau C. Oleh sebab itu, di Unit Transfusi Darah (UTD) dilakukan berbagai uji saring darah terhadap virus yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Share this Article on :

0 komentar:

 

© Copyright KSR-PMI UNIT IAIN ANTASARI BANJARMASIN.